Siapa sangka, di tengah hiruk-pikuk dunia teknologi dan perniagaan, ada nasihat yang datang dari seorang tukang kebun Jepun yang mampu mengubah pandangan seorang CEO berprofil tinggi seperti Jensen Huang? Ketika menghadiri perayaan ulang tahun ke-130 Caltech, Huang menceritakan pengalaman berharga yang ia peroleh dari sebuah perjalanan keluarga ke Jepun, yang membawa mereka ke taman lumut Ginkaku-ji di Kyoto.
Temuan yang Mengubah Paradigma
Di saat berkunjung ke taman lumut yang terkenal itu, Huang merasakan keindahan dan keahlian penjagaan taman tersebut. Ia terpesona melihat seorang lelaki yang sedang membongkok, dengan hati-hati mengumpulkan lumut menggunakan penjepit bambu dan memasukkannya ke dalam bakul. Taman lumut ini, yang dianggap sebagai salah satu yang terbesar dan paling pelbagai di dunia, seakan memberikan cerita tersendiri kepadanya. Dalam fikirannya, “Tugas apakah yang sedang dijalankan oleh tukang kebun ini di taman yang begitu luas?”
Nasihat Berharga dari Tukang Kebun
Bertanya kepada sang tukang kebun tentang apa yang dilakukannya, jawapan tersebut sangatlah sederhana tetapi sarat makna: “Saya sedang menjaga lumut mati dari taman ini. Saya telah menjaga taman ini selama 30 tahun. Saya mempunyai banyak masa.” Dalam masa yang singkat ini, Huang merasai sebuah perubahan dalam dirinya. Apa yang tampak seperti kerja rutin ternyata menyimpan hikmah yang mendalam: apabila kita berdedikasi kepada perkara yang kita lakukan, waktu itu bukannya sesuatu yang terpaksa kita kejar, tetapi sebaliknya, kita memiliki waktu yang cukup untuk melakukannya.
Hal ini membangkitkan pertanyaan, apakah kita sudah memberikan perhatian penuh kepada ‘taman’ dalam hidup kita? Seperti yang diceritakan Huang, dedicating dirimu untuk mencintai dan menyempurnakan apa yang kau hadapi, sama ada dalam pekerjaan, hobi, atau hubungan sosial, akan menghasilkan pengalaman luar biasa yang berharga.
Perubahan Pendekatan Kehidupan
Sejak hari itu, Jensen Huang mengubah cara pandangnya terhadap kehidupan. Dalam setiap pagi yang baru, ia memulakan hari dengan menyelesaikan tugas yang paling penting terlebih dahulu. “Sebelum saya bahkan sampai ke tempat kerja, hari saya sudah pun menjadi kejayaan. Saya telah menyelesaikan kerja paling penting dan kini boleh memberi perhatian kepada orang lain. Ketika seseorang meminta maaf kerana mengganggu, saya akan menjawab, ‘Saya mempunyai banyak masa,’” ujarnya dengan nada yakin.
Strategi penjadwalan Huang ini, yang terinspirasi oleh tukang kebun tersebut, mungkin menjadi pelajaran berharga bagi para gamer dan peminat eSports. Di dalam dunia yang dipenuhi dengan pelbagai distractions dan masalah, bagaimana kita memprioritaskan waktu kita? Apakah kita sempat ‘memotong lumut mati’ dalam hidup kita untuk memberi ruang kepada pertumbuhan lebih yang konstruktif?
Mempelajari dari Alam dan Kehidupan
Cerita perjalanan Huang ke taman lumut itu adalah pengingat yang berharga untuk kita semua. Seperti dalam banyak permainan video, di mana kesabaran dan strategi mempengaruhi kemenangan akhir, dalam kehidupan juga terdapat elemen yang sama. Mengambil masa untuk merawat ‘taman’ dalam hidup kita adalah aspek penting untuk mencapai permainan akhir yang berjaya. Ini mungkin melibatkan pengorbanan, tetapi hasilnya tentu sangat berbaloi.
Nak belajar lebih lanjut dari pengalaman dan pendekatan kehidupannya? Tetaplah berinovasi dan berusaha keras, sama seperti para tukang kebun di dunia ini. Kerja keras dan dedikasi adalah kunci untuk mencapai kejayaan dalam apa jua bidang. Sama ada dunia teknologi, perniagaan, atau permainan, semuanya memerlukan kita untuk memberi masa dan usaha yang tidak terhad!
Ingatlah, setiap taman mempunyai keindahan tersendiri jika kita berani untuk menjaga dan merawatnya. Seperti pengalaman Jensen Huang, setiap orang boleh menemukan sesuatu yang berharga jika kita lebih peka dan menghargai setiap detik yang kita miliki di dunia ini.